MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIF
SUDAHKAH KITA
MENJADI GURU YANG BAIK?
Ø
PAIKEM
:
n PEMBELAJARAN
n AKTIF
n INOVATIF
n KREATIF
n EFEKTIF
n MENYENANGKAN
Ø
GEMBROT
n GEMBIRA
n BERORIENTASI
n TUJUAN
Ø
JANGAN MENJADI
PAIJO:
n Pembelajaran
n Apatis
n Inosen
n Jenuh
n Ora Mutu
LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN
(Kondisi empiris)
(Kondisi empiris)
Berbicara mengenai PBM di sekolah seringkali membuat kita
kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar.
v
WHAT (APA)?
v
WHY (MENGAPA) ?
v
HOW
(BAGAIMANA)?
PERMASALAHANNYA
- Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut ?.
- Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh ?
- Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari ?
- Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya ?.
Meningkatnya
minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan “pembelajaran dan pengajaran kontekstual”
INI MERUPAKAN TANTANGAN
BAGI GURU DAN PENGEMBANG KURIKULUM
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
(Contextual Teaching and Learning)
(Contextual Teaching and Learning)
Konsep belajar yg membantu
guru mengaitkan materi dg situasi nyata dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yg dimiliki dan penerapannya dlm hidup sehari-hari dg
melibatkan 7 komponen pembelajaran efektif:
1)
Konstruktivisme
(Constructivism)
2)
Menemukan/inkuiri
(Inquiry)
3)
Bertanya
(Questioning)
4)
Masyarakat
belajar (Learning Community)
5)
Pemodelan
(Modeling)
6)
Refleksi
(Reflection)
7)
Penilaian
sebenarnya (Authentic Assessment)
q Konstruktivisme
Konstruktivisme sebagai landasan berpikir (filosofi) pendekatan CTL:
1)
Pengetahuan
dibangun sedikit demi sedikit yg hasilnya diperluas melalui konteks terbatas
(sempit) dan tidak sekonyong-konyong
2)
“Strategi
memperoleh” lebih diutamakan daripada seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan
q Inkuiri
1)
Pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta, melainkan hasil penemuan sendiri
2)
Topik
ttg 2 jenis tembang macapat, misalnya, seharusnya ditemukan sendiri oleh siswa,
bukan sekedar “menurut buku”
3)
Siklus
inkuiri: mengobservasi, bertanya, berhipotesis, mengumpulkan data, menyimpulkan
q Bertanya
1)
Pengetahuan
dimulai dari pertanyaan
2)
Bertanya
dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir siswa
q Masyarakat
Belajar
1)
Disarankan
bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama (sharing) dengan
orang lain (antarteman)
2)
Guru
disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar
q Pemodelan
1)
Dalam
pembelajaran ada model yang dapat ditiru
2)
Guru
memberikan model tentang “bagaimana cara belajar”
q Refleksi
1)
Refleksi
adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari dan bagaimana cara
mempelajarinya
2)
Dengan
kata lain, refleksi merupakan kegiatan berpikir ke belakang tentang berbagai
hal yang sudah dilakukan
3)
Realisasinya
berupa pernyataan langsung tentang hal yang diperoleh hari itu, catatan/jurnal
di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, dll.
q Penilaian yang Sebenarnya
1)
Penilaian
merupakan proses pengumpulan data yang bisa memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa
2)
Penilaian
yang sebenarnya (asesmen otentik) merupakan penilaian berdasarkan kegiatan
nyata yang dilakukan/dikerjakan siswa pada saat proses pembelajaran
3)
Kemajuan
belajar dapat dinilai dari proses dan hasil dengan berbagai cara (tidak hanya
tes)
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Ø
Model Langsung
Ø
Model Kooperatif
Ø
Model Berdasarkan Masalah
Ø
Model Inkuiri
Ø
Model Beregu
ORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural (pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan
tentang sesuatu) yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah
demi selangkah.
Lingkungan
Belajar dan Sistem Pengelolaan
n Mensyaratkan rincian materi /
keterampilan didefinisikan secara
saksama. Demonstrasi dan jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan dengan
saksama.
n Berpusat pada guru
n Menjamin keterlibatan siswa,
terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang
terencana
Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Fase
|
Aktivitas Guru
|
1. Penyampaian
tujuan dan penyiapan siswa
|
Menjelaskan tujuan, informasi latar belakang dan pentingnya pelajaran,
mempersiapkan siswa untuk belajar
|
2. Pendemonstrasian pengetahuan/ keterampilan
|
Mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap
|
3. Pembimbingan pelatihan
|
Merencanakan dan
memberikan bimbingan pelatihan awal
|
4. Pengecekan pemahaman dan pemberian umpan balik
|
Mengecek keberhasila siswa
dalam melakukan tugas, memberi umpan balik.
|
5. Pemberian kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan
|
Mempersiapkan pelatihan
lanjutan dengan memberikan perhatian khusus pada penerapan dalam situasi yang
lebih kompleks.
|
CONTOH: SK DAN
KD
n Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
gagasan dalam bentuk narasi sederhana dan mengungkapkan berbagai informasi
dengan huruf Latin dan Jawa.
n 4.1 Menulis berita/ cerita.
n RENCANA PEMBELAJARAN
(1)
What
?
(2)
Why
?
(3)
How?
PICTURE AND
PICTURE
Langkah-langkah :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Menyajikan materi sebagai pengantar
- Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
- Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
- Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
- Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
- Kesimpulan/rangkuman
MENULIS PUISI
DENGAN TEKNIK AKROSTIK
DENGAN TEKNIK AKROSTIK
n Teknik akrostik = teknik menetapkan suatu kata
sebagai huruf awal setiap baris puisi.
n Langkah:
(1)
Guru dan atau siswa menetapkan kata dasar sembarang
atau sesuai tema.
(2)
Siswa dibimbing guru mengembangkan huruf awal
tersebut menjadi kalimat.
(3)
Berikan judul
yang sesuai
CONTOH:
P
|
Puthuk-puthuk
kinemulan mega
|
A
|
Angganthi
samirana sumilir
|
C
|
Cinandra
endahing gupita
|
I
|
Iki duweke sapa?
|
T
|
Tangan alus angawe
|
A
|
Anakku, aja sira
kalepyan
|
N
|
Neng kene dakanti
baline tresnamu satuhu
|
Judul : PACITAN
ATAU KANG DAKANTI
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PRINSIP UMUM:
Pembelajaran yang melatih siswa agar
meningkat kemampuan kognitifnya dan mampu bekerja sama (tujuan sosial) serta
menghargai keragaman
1. Sehidup
sepenanggungan
2. Tanggung jawab thd segala sesuatu
dalam kelompok seperti tanggung jawab thd milik sendiri
3. Semua anggota kelompok memiliki
tujuan yang sama
4. Tugas dan tanggung jawab dibagi
secara adil
5. Evaluasi/hadiah/penghargaan untuk
kelompok
6. Berbagi kepemimpinan
7. Bertanggung jawab secara individual
dalam kelompok kooperatif.
Ciri Pembelajaran Kooperatif
Dalam kelompok siswa
bekerja untuk menuntaskan materi pelajaran
2. Anggota kelompok berkemampuan tinggi,
sedang, dan rendah
3. Bila mungkin, anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin, dll. berbeda
4. Penghargaan berorientasi kelompok
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
FASE
|
TINGKAH LAKU GURU
|
Fase -1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memootivasi siswa
belajar.
|
Fase-2
Menyajikan informasi
|
Guru menyapaikan informasikepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
|
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam
keplompok-kelompok belajar
|
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentulkan kelompok belajar dan memabantu agar melakukan
transisi secara efisien.
|
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
|
Guru membimbng kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
|
Fase-5
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing keolmpok
mempresentasikan hasil kerjanya.
|
Fase-6
Memberikan penghargaan
|
Guru mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun hasil belajar induvidu dan kelompok.
|
STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
LANGKAH-LANGKAH:
u Guru menyajikan informasi baru
menggunakan presentasi verbal atau teks.
u Siswa dipecah dalam kelompok heterogen dengan
anggota 4-5 orang.
u Anggota tim
menuntaskan materi dengan
menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran melalui tutorial, kuis,
diskusi
u Secara individual setiap minggu atau dua
minggu sekali siswa diberi kuis.
u Kuis diskor dan tiap individu diberi skor
perkembangan dengan membandingkan skor
yang dicapai sebelumnya.
JIGSAW (SLAVIN)
LANGKAH-LANGKAH:
Siswa
dibagi dalam kelompok heterogen beranggotakan 5 –6 orang siswa.
Setiap
anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian tertentu bahan yang
diberikan itu.
Anggota
dari kelompok lain yang mendapat tugas topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut.untuk
bergabung dalam kelompok ahli.
Selanjutnya
anggota tim ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah
dipelajarinya dan didiskusikan di dalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada
teman kelompoknya sendiri.
Siswa kemudian
dikenai kuis secara individual tentang materi pembelajaran.
Tim atau
individu dengan skor tinggi mendapat
pengakuan dalam lembar pengakuan atau mendapat penghargaan.
INVESTIGASI
KELOMPOK
(THELAN & SHARAN)
(THELAN & SHARAN)
LANGKAH-LANGKAH:
1)
Pemilihan
topik: Siswa bersama guru merencanakan dan memilih topik
2)
Perencanaan
kooperatif: Siswa dan guru merencanakan
prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik
yang telah dipih.
3)
Pembentukan
kelompok: Siswa dikelompokkan secara heterogen dengan 5-6 anggota.
4)
Implementasi:
Siswa menerapkan rencana yang telah
mereka kembangkan dengan berbagai ragam aktivitas dan keterampilan yang luas
baik di dalam maupun di luar sekolah.
Guru secara mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan menawarkan bantuan jika diperlukan.
5)
Analisis
dan sintesis: Siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh dalam bentuk laporan
penelitian.
6)
Presentasi
hasil final: Setiap kelompok menyajikan hasil penyelidikannya kepada seluruh
kelas.
7)
Evaluasi:
Siswa dan guru mengevaluasi kontribusi tiap kelompok. Selanjutnya evaluasi
dilakukan secara individual atau kelompok.
PENDEKATAN
STRUKTURAL
THINK-PAIR-SHARE
THINK-PAIR-SHARE
n Dikembangkan
oleh Frank Lyman dkk dariUniv. Maryland.
n LANGKAH-LANGKAH:
v
TAHAP-1 : THINKING (BERPIKIR)
o Guru
mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran,
kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
v
TAHAP-2 : PAIRING (BERPASANGAN)
o Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah
dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi
pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban dan berbagi ide.
v
TAHAP -3: SHARING (BERBAGI)
o Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang
apa yang telah mereka bicarakan dalam bentuk presentasi kepada seluruh kelas.
PENDEKATAN
STRUKTURAL
NUMBEREL HEADS TOGETHER
NUMBEREL HEADS TOGETHER
n Dikembangkan
oleh Spencer Kagen
n Langkah-langkah:
v
Langkah-1: Penomoran
o Guru membagi siswa ke dalam
kelompok dengan 3-5 orang anggota dan
setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5.
v
Langkah-2: Mengajukan Pertanyaan
o Guru
mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa, dapat bervariasi atau spesifik.
Langkah-3: Berpikir Bersama
o Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota kelompok dalam timnya mengetahui jawaban itu.
v
Langkah -4: Menjawab
o Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang dipanggil
mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
COOPERATIVE SCRIPT
(DANSEREAU CS.,
1985)
Langkah-langkah :
- Guru membagi siswa untuk berpasangan
- Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
-
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap
-
Membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
- Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
- Penutup
BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah :
- Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya
- Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
- Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
- Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
- Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula
MAKE - A MATCH
(MENCARI PASANGAN) Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah :
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
- Setiap siswa mendapat satu buah kartu
- Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
- Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
- Demikian seterusnya
- Kesimpulan/penutup
SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah :
- Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
- Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
- Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
- Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
- Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
- Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
- Evaluasi
- Penutup
ORIENTASI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(Problem Based Instruction)
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(Problem Based Instruction)
Menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang
dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri
Ciri Umum PBM:
n Pengajuan
pertanyaan atau masalah
n Pemfokusan pada
keterkaitan antardisiplin
n Penyelidikan
otentik
n Penghasilan
produk/karya dan pemamerannya
n Pengedepanan
kerja sama
PEMBELAJARAN
BERDASAR MASALAH
FASE
|
TINGKAH LAKU GURU
|
Tahap -1
Orientasi siswa kepada masalah
|
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, logistic yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
|
Tahap -2
Mengorganisasi siswa untuk
belajar
|
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
|
Tahap -3
Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
|
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasana dan pemecahan masalah.
|
Tahap -4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
|
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan sesamanya
|
Tahap -5
Menganalisis dan Mengevaluasi
proses pemecahan masalah
|
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang yang mereka gunakan.
|
CONTOH
n Membaca
3. Membaca
intensif, teks sastra dan non sastra.
3.1 Mengungkapkan isi wacana sastra.
Pembelajaran : Teknik Jigsaw
Kelompok Ahli:
(1)
Tokoh
dan karakter
(2)
Alur
(3)
Setting
(4)
Isi/
Pesan dll
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
n Menggunakan cara
berpikir/bekerja ilmuwan dalam menemukan sesuatu
n Menekankan
pentingnya siswa memahami struktur atau ide kunci disiplin ilmu
n Siswa terlibat
aktif dalam proses pembelajaran
n Ada keyakinan
bahwa pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan
n Contoh: guru
menyajikan teka-teki atau kejadian yang menimbulkan konflik kognitif dan
rasa ingin tahu sehingga merangsang siswa melakukan penyelidikan
Sintaks Model Pembelajaran Penemuan (INQUIRY)
Fase
|
Aktivitas Guru
|
1. Observasi
masalah
|
Menyajikan kejadian/fenomena yg memungkinkan siswa menemukan masalah
|
2. Perumusan
masalah
|
Membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan kejadian/fenomena
|
3. Pengajuan
hipotesis
|
Membimbing siswa mengajukan hipotesis masalah yang dirumuskan.
|
4.
Perencanaan pe-mecahan masalah (eksperimen dll)
|
Membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan, dan menyusun prosedur kerja yang tepat
|
5.
Eksperimen (dll.)
|
Membimbing dan memfasilitasi siswa
|
6. Observasi
dan pengumpulan data
|
Membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal penting dan
membantu mengumpulkan serta mengorganisasi data
|
7. Analisis
data
|
Membantu siswa menganalisis data
|
8.Penyimpulan/penemuan
|
Membimbing siswa menyimpulkan dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan
|
Sintaks Model
Pembelajaran Penemuan (INQUIRY
Fase
|
Aktivitas Guru
|
1. Observasi
masalah
|
Menyajikan kejadian/fenomena yg memungkinkan siswa menemukan masalah
|
2. Perumusan
masalah
|
Membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan kejadian/fenomena
|
3. Pengajuan
hipotesis
|
Membimbing siswa mengajukan hipotesis masalah yang dirumuskan.
|
4.
Perencanaan pe-mecahan masalah (eksperimen dll)
|
Membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan, dan menyusun prosedur kerja yang tepat
|
5.
Eksperimen (dll.)
|
Membimbing dan memfasilitasi siswa
|
6. Observasi
dan pengumpulan data
|
Membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal penting dan
membantu mengumpulkan serta mengorganisasi data
|
7. Analisis
data
|
Membantu siswa menganalisis data
|
8.Penyimpulan/penemuan
|
Membimbing siswa menyimpulkan dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan
|
METODE PQ4R
CONTOH
n Membaca
3.
Membaca ragam teks dengan cara
membaca
intensif dan membaca cepat
3.1
Menemukan informasi dari beberapa artikel
majalah melalui kegiatan membaca intensif.
RENCANA
PEMBELAJARAN:
- Siswa
mencari aktif artikel
- Siswa menemukan informasi yang ada dalam
bacaan dengan caranya (individu/
kelompok)
- dst
MODEL PEMBELAJARAN BEREGU
(TEAM TEACHING)
(TEAM TEACHING)
n Kelas diasuh oleh dua atau lebih guru
n RPP hanya satu
n Terjadi pembagian peran guru
n Multimetode dan multimedia
n Evaluasi berdasarkan ketentuan tim
n Peran guru sebagai fasilitator dan
motivator
n Guru sebagai aktor yang mengorkestrakan
kelas
n Tujuan menjadi sasaran utama
MODEL PEMBELAJARAN BEREGU
n Penyaji -Pengamat
n Penyaji- Penyaji
n Pengamat-Pengamat
n Penyaji-Pemberian Contoh/Demonstrasi
v
PENYAJI-PENYAJI
1)
Guru 1 dan 2 sama-sama di depan untuk memberikan
penjelasan dengan bergantian
2)
Guru 1 dan guru 2 bergantian berbicara dengan format
yang telah diatur sebelumnya
3)
Guru 1 dan 2 dapat berposisi depan-depan,
depan-tengah, atau depan belakang sambil memperhatikan siswa
4)
Guru 1 dan guru 2 mengevaluasi bersama
v
PENYAJI-PENGAMAT
Ø Guru 1 berada di
depan kelas, guru 2 mengamati siswa
Ø Guru 1
mempresentasikan, guru 2 di samping tempat duduk siswa secara bergantian sambil
mengamati hasil belajar siswa
Ø Guru 1 berpadu
dengan peran guru 2
Ø Guru 2 selalu
memperhatikan kode dari guru 1
v
PENGAMAT-PENGAMAT
1)
Guru 1 dan guru 2 sama-sama menjadi pengamat untuk
instrumen berbeda
2)
Siswa berpraktik baik di kelas maupun di luar kelas
3)
Model ini lebih banyak untuk kinerja, produk,
praktik, dan belajar di alam
4)
Kesepakatan bersama dan distribusi tugas guru sangat
dipentingkan
v PENYAJI-PEMBERI CONTOH/ DEMONSTRASI
1)
Guru 1 menyajikan, guru 2 memberikan contoh atau mendemonstrasikan.
2)
Guru 1 memancing pertanyaan, guru 2 menunjukkan
bagian yang ditanyakan
3)
Siswa memperhatikan ucapan dan gerakan guru
4)
Penilaian dilakukan guru 2 dan guru 1
Kelebihan
Pembelajaran Beregu
n Pembelajaran
terfokus
n Siswa
teridentifikasi secara mendalam
n Objektivitas
perlakuan tampak
n Penilaian
autentik
n Proses
pembelajaran terpantau
n Suasana kelas
bergairah dan bervariasi
n Siswa sebagai
subjek, senang, dan tertantang
n Terjadi
multimetode dan multimedia
Kelemahan
Pembelajaran Beregu
v Guru masih terbiasa dengan pola dominasi
tunggal
v Guru belum terbiasa bermain peran sebagai
aktor berdua
v Sering terjadi perselisihan keputusan
berkaitan dengan inti materi dan penilaian
v Siswa mengalami orientasi ganda
v Persiapan lebih rinci dan detail
v Proses kadang terhambat oleh peran guru
PEMBELAJARAN
KOMPLEKS D:
MODEL OME –
AKE
(Orientasi,
Model, Eksplorasi, Analisis, Komunikasi, Evaluasi)
No
|
Sintaks
|
Komponen
|
Sasaran/ Bentuk
Kegiatan
|
1.
|
Orientasi Pembelajaran
|
·
Pengondisian kelas
·
Penyampaian tujuan
·
Penganalisisan tujuan
·
Pengaitan/hubungan materi sebelumnya dengan
materi baru
|
·
Individual
|
2.
|
Pemodelan
|
·
Pemutaran kaset/CD/VCD
·
Pendemonstrasian
·
Penghadiran narasumber/praktisi/model
·
Penganalisisan model
|
·
Individual
·
Kelompok
Ø
diskusi
|
3.
|
Eksplorasi Topik
|
·
Penganalisisan sumber topik
·
Pengidentifikasian topik
·
Penyeleksian topik
|
·
Individual
·
Kelompok
Ø
diskusi
|
4.
|
Analisis dan Pemecahan Masalah Topik
|
· Pengklasifikasian
topik
· Pencarian
bahan pemecahan masalah topik
· Perumusan
pemecahan masalah topik
· Pembuatan
laporan
|
· Kelompok
Ø Persiapan
bermain peran
Ø Diskusi
Ø Persiapan
permainan
Ø Demonstrasi
|
5.
|
Pengomuni-kasian Hasil
|
· Pemaparan
hasil secara lisan
· Pemajangan
hasil
|
· Individual
Ø Presentasi
Ø Demonstrasi
Ø Pameran
· Kelompok
Ø Bermain
peran
Ø Presentasi
kelompok
Ø Permainan
Ø Demonstrasi
|
6.
|
Evaluasi/
Refleksi
|
· Penyimpulan
materi pembelajaran
· Penyimpulan kegiatan pembelajaran
· Penganalisisan
manfaat pembelajaran
· Penilaian
kegiatan pembelajaran
· Penilaian
hasil pembelajaran
· Penidaklanjutan
kegiatan pembelajaran
|
· Individual
Ø Tanya
jawab
Ø Angket
Ø Tes
Ø Pengerjaan
LKS
Ø Perayaan
· Kelompok
Ø Tanya
jawab
Ø Angket
Ø tes
Ø Pengerjaan
LKS
Ø Perayaan
|
BAGAIMANAKAH
MENJADI GURU YANG INOVATIF?
n CIRI-CIRI GURU YANG INOVATIF:
- MENGIKUTI PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ZAMAN
- TIDAK PUAS DENGAN YANG ADA
- SUKA DENGAN HAL YANG BARU
- BERBASIS MUTU
- KREATIF DAN PRODUKTIF
- HAMBATAN DIGUNAKAN SEBAGAI TANTANGAN
- BERTANGGUNG JAWAB DENGAN TUGASNYA
- ADAPTASI TINGGI
- MENGUTAMAKAN KETERCAPAIAN TUJUAN
MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIF
n MENGUTAMAKAN KETERCAPAIAN TUJUAN
n BERPUSAT PADA ANAK
n MENYENANGKAN
n MEMUDAHKAN PEMAHAMAN ANAK
n MULTIMEDIA BELAJAR
n ALAMIAH DAN KONTEKSTUAL
n SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK
BAGAIMANA MERANCANG SKENARIO PEMBELAJARAN YANG INOVATIF?
Informasi yang bagus. Guru kreatif tinggalkan cara mengajar yang biasa saja, beralihlah ke pembelajaran dengan media kreatif
BalasHapusTerima kasih buat Artikel tentang Inovasi METODE Pembelajaran yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin REPORTASE GURU buat semua pengunjung laman ini.
BalasHapusterimaksih saya belajar tentang Model-Model Pembelajaran Inovatif ini agar saya bisa terapkan di sekolah-sekol.....
BalasHapuskita sebagai guru harus inovatif,kreatif dan peduli agar siswa dapat menarik supaya proses pembelajarnya dapat berjalan dengan lanjar.......
BalasHapus